Data Korlantas Polri tercatat 107.500 peristiwa kecelakaan lalu lintas pada tahun 2019 di Indonesia, angka kecelakaan ini meningkat dari tahun 2018 sebesar 103.672 kecelakaan lalu lintas. Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas pada 2019 berjumlah 23.530 orang. Jawa Barat menempati urutan ketiga dengan jumlah kejadian dan korban kecelakaan tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 1.835 jumlah kejadian dan 2.949 korban kecelakaan. Bogor merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang memiliki jumlah kecelakaan cukup tinggi, yaitu sebanyak 357 kejadian dengan kontribusi tertingginya adalah pengguna sepeda motor, mencapai 94,3% (331 kendaraan). Tujuannya untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku keselamatan berkendara pada pengendara ojek online di kabupaten bogor tahun 2020. Metode penelitian menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain studi cross-sectional, pengambilan data primer menggunakan kuesioner, dengan minimal sampel 97 orang yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Hasil nilai p (sig) = 0,366 ≥ a = 0,05, disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antar tingkat pengetahuan dengan perilaku keselamatan berkendara pada pengendara ojek online di kabupaten bogor tahun 2020. Pengendara ojek online di Kabupaten Bogor memiliki tingkat pengetahuan keselamatan berkendara yang baik, yaitu sebanyak 66 pengendara (68%) dari 97 pengendara dan memiliki perilaku keselamatan berkendara yang baik, yaitu sebanyak 61 pengendara (62,9%) dari 97 pengendara.---Data from the Korlantas Polri recorded 107,500 traffic accidents in 2019 in Indonesia, this accident number increased from 2018 which was 103,672 traffic accidents. The number of victims who died due to traffic accidents in 2019 was 23,530 people. West Java ranks third with the highest number of accident incidents and victims in Indonesia, namely 1,835 incidents and 2,949 accident victims. Bogor is one of the regencies in West Java Province which has a fairly high number of accidents, namely 357 incidents with the highest contribution being motorcycle users, reaching 94.3% (331 vehicles). The aim is to determine the relationship between knowledge level and safety driving behavior of online motorcycle taxi drivers in Bogor district in 2020. The research method uses an analytical observational approach with a cross-sectional study design, primary data collection using a questionnaire, with a minimum sample of 97 people taken using the accidental sampling technique. . The results of the p value (sig) = 0.366 a = 0.05, it is concluded that there is no relationship between the level of knowledge and driving safety behavior of online motorcycle taxi drivers in Bogor Regency in 2020. Online motorcycle taxi drivers in Bogor Regency have a good level of driving safety knowledge , namely as many as 66 riders (68%) of 97 drivers and have good driving safety behavior, namely as many as 61 riders (62.9%) of 97 drivers.